Bogor –passNEWS.ID | Pomparan Ompu Sohatahian Simanjuntak menggelar aksi pelestarian Tarombo Ompu Sahunu Simanjuntak sebagai upaya menjaga sejarah dan mempererat hubungan kekerabatan. Tarombo, atau silsilah keluarga, memainkan peran penting dalam melestarikan identitas dan mengenang garis keturunan yang menghubungkan generasi saat ini dengan para leluhur mereka.
Kegiatan ini berlangsung di RM Kampung Parahyangan, Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor, pada Senin (12/05/2025). Antusiasme tinggi dari para pomparan Ompu Sohatahian menjadi bukti nyata pentingnya menjaga dan melestarikan sejarah bagi generasi mendatang.
Dalam momen bersejarah ini, turut dilakukan Pelantikan Pengurus Punguan Pomparan Ompu Sohatahian Simanjuntak Boru & Bere se-Indonesia Periode 2025–2028, dengan susunan pengurus sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penasehat:
- Pongat Simanjuntak, SE.
- Magdon Simanjuntak
Pengurus:
Ketua Umum: Johny Rio Breznev Simanjuntak, ST.
Sekretaris Umum: Christian Simanjuntak
Bendahara Umum: Renti Simanjuntak
Bidang-Bidang:
Bidang Adat: Roni Franki Hasudungan Simanjuntak, ST dan Robert Simanjuntak
Bidang Sosial: Eliston Simanjuntak
Bidang Humas: Marthin Rulian Simanjuntak
Pelantikan ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh perwakilan pengurus yang dilantik dan saksi dari Pomparan Ompu Sohatahian Simanjuntak.
Sejarah keluarga besar Ompu Sahunu Simanjuntak, yang telah di wariskan secara turun temurun sebagai berikut:
- Ompu Sahunu Simanjuntak/br. Aruan Panopa mempunyai anak yang bernama Ompu Bulu Sonak Simanjuntak/br. Aruan panopa
- Ompu Bulu Sonak Simanjuntak/br. Aruan Panopa mempunyai empat orang anak, yaitu:
- Ompu Siantar Simanjuntak/br. Tambunan Lumban Gaol
- Ompu Surung Dihuta Simanjuntak/br. Tambunan Lumban Gaol
- Ompu Parhudorom Simanjuntak/br. Tambunan Lumban Gaol
- Ompu Sohatahian Simanjuntak/br. Sibarani.
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa Ompu Sohatahian Simanjuntak/br. Sibarani adalah anak bungsu (siampudan ni) dari Ompu Bulu Sonak Simanjuntak/br. Aruan Panopa serta adik kandung dari:
- Ompu Siantar Simanjuntak/br. Tambunan Lumban Gaol,
- Ompu Surung Dihuta Simanjuntak/br. Tambunan Lumban Gaol,
- Ompu Parhudorom Simanjuntak/br. Tambunan Lumban Gaol.
Sebagai bagian dari proses Marsada Tahi Tarombo Ni Pomparan Ompu Sahunu Simanjuntak, dilakukan penandatanganan yang diwakili oleh perwakilan dari setiap keturunan:
- Pomparan Ompu Siantar Simanjuntak, menyatakan bahwa saat ini tidak memiliki organisasi resmi, sehingga tidak ada pihak yang mengatasnamakan keturunan Opung saya (Ompu Siantar Simanjuntak.)
- Pomparan Ompu Surung Dihuta Simanjuntak, yang di wakili oleh Ny. D Simanjuntak/ br. Hutagaol(Op. si Daniel) tidak bisa hadir tapi mendukung kegiatan pelestarian tarombo Ompu Sahunu Simanjuntak
- Pomparan Ompu Parhudorom Simanjuntak, yang diwakili oleh Frits Henry Simanjuntak.
- Pomparan Ompu Sohatahian Simanjuntak, yang diwakili oleh Pongat Simanjuntak, SE.
Selanjutnya, dilakukan prosesi penyerahan simbolis Tarombo Pomparan Ompu Sohatahian Simanjuntak, yang diserahkan oleh salah satu inisiator, Bapak Johny Rio Breznev Simanjuntak/br. Banjarnahor (A.Fedora), kepada perwakilan anggota Pomparan Ompu Sohatahian Simanjuntak, yakni Ny. Djasman Simanjuntak/br. Panggabean(Op.Nathan)
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara ini untuk memberikan dukungan serta apresiasi terhadap upaya pelestarian Tarombo atau silsilah Pomparan Ompu Sahunu Simanjuntak. Mereka yang hadir antara lain:
- Frits Hendry Simanjuntak, perwakilan Pomparan Ompu Parhudorom Simanjuntak.
- Pongat Simanjuntak, SE, Penasihat dari Pomparan Ompu Sohatahian Simanjuntak,
- Johny Rio Breznev Simanjuntak, ST. sebagai inisiator acara menjaga dan melestarikan Tarombo Pomparan Ompu Sahunu Simanjuntak.
Kehadiran para tokoh ini mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga dan mewariskan sejarah keluarga serta memperkuat identitas kultural bagi generasi mendatang.
Dalam konferensi pers, Johny Rio Breznev Simanjuntak menegaskan bahwa sejarah yang jujur adalah pondasi bagi peradaban yang kokoh. Ia mengingatkan, “Kita harus berani jujur, tegas terhadap sejarah. Mungkin seseorang bisa berbohong tentang sejarah kepada orang lain, tapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri, apalagi Tuhan. Sejarah tidak akan pernah diam—ia terus mencatat, mengingatkan, dan akhirnya menghakimi.”
Johny juga menambahkan, “Kasih sejati bukan hanya sekadar kata-kata manis, Ia menuntut tindakan yang jujur, berani, dan bertanggung jawab pada sejarah. Mengaku mengasihi sesama berarti berdiri tegak di atas kebenaran — bukan membelokkannya, apalagi menghindarinya.”
“Ungkapan ‘si tiop tarombona be hita’ (pegang tarombo masing-masing) sebenarnya menggambarkan sikap seseorang yang lebih memilih untuk mengabaikan atau tidak peduli, daripada menghadapi kenyataan dan bertanggung jawab atas warisan sejarah.”
Ia mengimbau generasi muda untuk tidak berusaha menghapus jejak peradaban sejarah, karena tanpa sejarah, kita akan kehilangan jati diri. Mereka yang mencoba menghapusnya akan tersesat dalam arus waktu, kehilangan arah dan kehormatan.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran Pomparan Ompu Sahunu Simanjuntak tentang pentingnya pelestarian sejarah dan upaya menjaga Tarombo sebagai warisan budaya yang berharga.