Pengurus Cabang Persatuan Wartawan Nasrani (PC Pewarna) Indonesia Kota Bekasi sukses menyelenggarakan Orasi Kebangsaan bertajuk “Mengukuhkan Bekasi sebagai Kota Toleran: Tantangan dan Peluang di Tengah Keberagaman”. Acara ini berlangsung di Yayasan Mahanaim, Bekasi, dan dibuka dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Indriati Tjipto Purnomo, M.Arch., M.Pd., D.Min., selaku Pimpinan Yayasan Mahanaim.
Dr. H. Tri Adhianto Tjahyono, S.E., M.M., calon Wali Kota Bekasi 2024-2029, tampil sebagai pembicara utama. Dalam orasinya, Tri Adhianto menegaskan bahwa keberagaman di Kota Bekasi merupakan potensi besar yang harus dirawat dan dikembangkan.
“Keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman. Kota Bekasi, sebagai miniatur Indonesia, harus mampu membuktikan bahwa perbedaan bisa menjadi sumber harmoni dan kemajuan,” kata Tri. Ia juga memperkenalkan lagu berjudul Nyanyian Perdamaian sebagai simbol persatuan yang dapat diakses melalui akun YouTube @MasTriAdhianto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tri menyoroti bahwa tantangan utama Bekasi saat ini adalah bagaimana mengelola keberagaman yang terus berkembang seiring urbanisasi dan kemajuan ekonomi. Namun, ia melihat hal ini sebagai peluang untuk menjadikan Bekasi sebagai kota percontohan toleransi dan inklusi sosial, baik di Jawa Barat maupun di tingkat nasional.
“Kita perlu membangun sistem yang mendukung penghargaan terhadap perbedaan, baik dalam aspek kehidupan beragama, sosial, maupun budaya,” tambahnya. Tri juga mengajak kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Semua elemen masyarakat harus berperan aktif, mulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas, termasuk Pewarna yang terus berperan melalui pemberitaan objektif dan positif. Pendidikan karakter kebangsaan perlu diperkuat untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Ida Napitupulu, Ketua PC Pewarna Indonesia Kota Bekasi sekaligus ketua penyelenggara, menyampaikan bahwa tema orasi kebangsaan ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Di tengah perkembangan globalisasi dan teknologi, gesekan sosial semakin sering terjadi.
“Melalui orasi ini, kami berharap masyarakat Bekasi semakin memahami pentingnya hidup rukun dalam perbedaan, serta bersama-sama menghadapi tantangan keberagaman dengan sikap inklusif,” tutur Ida. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Mahanaim atas dukungan dan fasilitas yang telah diberikan untuk kesuksesan acara tersebut.(Aisyah Fiara Oktaviani & Deka Syahnaz Agustin)