Kota Bekasi, passNEWS.ID – Dalam rangka menjalin sinergitas antara Pemerintah, Guru, dan Peserta Didik dengan tujuan untuk mempersatu Bangsa, maka Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bersama Detasemen Khusus (Densus 88) Anti Terror Polri, dan Setara Institute menggelar roadshow dengan menyambangi berbagai sekolah di Kota Bekasi secara bergantian.
Pada Rabu, (21/06) roadshow angkatan ke 8 tersebut sambangi SMA Negeri 7 Kota Bekasi yang berlokasi di Kecamatan Jatisampurna dengan menghadirkan perwakilan Guru dari 20 sekolah dengan total peserta yang hadir sebanyak 100 orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Plt. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto hadir sebagai narasumber dalam kesempatan tersebut untuk menyampaikan pentingnya menanamkan sikap nasionalisme kepada peserta didik dan pentingnya menjaga Persatuan Indonesia dengan mengimplementasikan asas-asas 4 Pilar Kebangsaan.
“Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang terdiri dari berbagai pulau serta terdapat berbagai suku, ras, dan agama yang berbeda-beda, sebagai Warga Negara Indonesia harus tanamkan dan terapkan sikap nasionalisme dengan berpedoman kepada 4 Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga dapat terwujudnya kehidupan sosial tidak terpecah belah walaupun berbeda-beda,” ujar Tri.
Melalui para guru yang hadir diharapkan mampu menyampaikan kepada peserta didik untuk menanamkan sikap nasionalisme di diri para peserta didik, memberi pemahaman anti radikalisme perlu dilakukan dengan sinergitas yang baik antara Pemerintah dan Guru.
“Paham-paham radikalisme perlu dihindari oleh para peserta didik. Sebagai Guru dan Orang Tua wajib untuk memberikan pengertian dan pembinaan untuk tidak mengikuti ajaran-ajaran radikalisme karena menimbulkan dampak buruk bagi keutuhan dan kesatuan Bangsa yang dapat merusak sikap nasionalisme dan ideologi pancasila, karena tanpa paham radikalisme Persatuan Indonesia dapat terwujud,” imbuh Tri.
Terakhir, Tri pun menegaskan, “maka dari itu, dalam mewujudkan Persatuan Indonesia dan menghindari paham radikalisme, menjaga toleransi kerukunan antar umat beragama menjadi begitu penting agar terciptanya situasi, kondisi, serta lingkungan yang harmonis,” tutupnya.